Translate

Rabu, 01 Agustus 2012

asas dan prinsip belajar


A.Prinsip Kesiapan (Readiness)

                  Proses belajar di pengaruhi kesiapan murid yang dimaksud dengan kesiapan atau Readiness ialah kondisi individu yang memungkin kan ia dapat belajar prinsip kesiapan,di kemukakan hal-hal sebagai berikut ;

    1. Tugas-tugas yang diberikan kepadanya erat hubungannya dengan kemampuan,minat dan latar belakang nya.
    2. Kesiapan untuk belajar harus di kaji bahkan diduga atau seorang guru melakukan pengetesan kesiapan kepada muridnya.
    3. Jika individu kurang memiliki kesiapan untuk suatu tugas-tugas itu seyogianya di tunda sampai dapat di kebangkan nya kesiapan itu atau guru sengaja menata tugas itu sesuai dengan kesiapan siswa.
    4. Mencerminkan jenis dan tarap kesiapan.
    5. Bahan – bahan,kegiatan dan tugas seyogianya divariasikan sesuai dengan faktor kesiapan kognitif,afektif dan psikomotor dari berbagai individu.
  
B.      Prinsip Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegitan mengatur arah kegiatan itu dan menjaga kesungguhan.
Prinsip-prinsip motivasi ;

1.      Individu bukan hanya didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan      biologis,sosial dan emosional tetapi juga ia dapat di beri dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang di miliki saat ini.
2.      Pengetahuan tentang kemajuan yang di capai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya usaha dan pengalaman tentang kegagalan yang tidak merusak citra diri siswa, dapat memperkuat kemampuan memelihara kesungguhan nya dalam belajar.
3.      Dorongan yang mengatur prilaku tidak selalu jelas bagi para pelajar.
4.      Pengaruh-pengaruh motivasi termasuk unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri atau keyakinan diri.
5.      Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi belajar.
6.      Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhan nya dapat di penuhi.
7.      kajian dan penguatan guru,orang tua dan teman seusia berpengaruh terhadap motivasi dan prilaku.
8.      Insentif  dan hadiah material berguna dalam situasi kelas,tetapi ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah.
9.      Kompetisi dan intensif bisa efekif dalam memberi motivasi .
10.  Sikap yang baik untuk belajar dapat di capai oleh kebanyakan individu dalam suasana belajar yang memuaskan .
11.  Prose belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi

C. Prinsip Persepsi
           
                        Persepsi ialah interpretasi tentang situasi yang hidup
            Prinsip-prinsip persepsi ;

1.      Setiap pelajar melihat dunia berbeda satu dari yang lain nya karena memiliki linkungan yang berbeda
2.      Seseorang menapsirkan lingkungan sesuai dengan tujuan,sikap,alasan,pengalaman,kesehatan,perasaan dan kemampuan .
3.      Cara seseorang melihat dirinya berpengaruh terhadap berprilakunya.
4.      Memberi kesempatan menilai dirinya sendiri ,guru menjadi contoh hidup.
5.      Memberi pandangan bagai mana hal itu dapat di lihat.
6.      Harus sering di cek dengan cara diskusi kelompok untuk mengklasifikasikan persepsi mereka.
7.      Tingkat pertumbuhan dan perkembangan para pelajar ,mempangaruhi pandangan terhadap dirinya

D. Prinsip tujuan

                        Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak di capai oleh seseorang
            Hal yang harus di perhatikan ;

1.      Mewadahi kemampuan yang harus dicapai.
2.      Mempertimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat.
3.      Menerima tujuan yang dirasakan akan memenuhi kebutuhan nya.
4.      Tujuan guru dan murid sesuai.
5.      Aturan-aturan atau ukuran ukuran yang ditetapkan oleh masyarakat dan pemerintah biasanya akan mempengaruhi prilaku.
6.      Tingkat keterlibatan pelajar secara aktif.
7.      Perasaan pelajar mengenai manfaat dan kemampuannya dapat mempengaruhi prilaku.
8.      Tujuan harus ditetapkan  dalam rangka memenuhi tujuan yang tampak untuk para pelaja               
E. Prinsip Perbedaan Individu

            Dengan memperhatikan perbedaan individu dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya dan tidak memperhatikan satu tingkat sasaran.
            Hal-hal yang perlu diperhatikan ;

1.      Para pelajar harus dapat dibantu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya  dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan kegiatan,tugas belajar dan memenuhi yang berbeda-beda.
2.      Mengenal potensi diri dan dibantu untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan nya sendiri.
3.      Membutuhkan vareasi tugas bahan dan metode yang sesuai dengan tujuan minat dan latar belakangnya.
4.      Cenderung memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan pengalaman nya masa lampau yang dirasa bermakna untuk nya.
5.      Kesempatan- kesempatan belajar dapat lebih diperkuat bila individu tidak merasa terancam lingkungan nya sehingga ia merasa merdeka untuk turut ambil bagian secara aktif dalam kegiatan belajar.
6.      Mendorong untuk mengembangkan kekuatan nya akan mau belajar lebih giat dan sungguh-sungguh.

F. Prinsip Transfer dan Retensi

            Transfer ialah apapun yang dipelajari dalam situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Retensi ialah kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar.Beberapa prinsif proses Transper dan Retensi;

1.      Tujuan belajar dan daya ingat dapat memperkuat Retensi.
2.      Bahan yang bermakna dapat di serap lebih baik.
3.      Retensi dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik di mana proses belajar itu terjadi.
4.      latihan yang terbagi-bagi,suasana belajar yang di bagi kedalam Unit-unit kecil,waktu belajar dapat di tentukan oleh setruktur-setruktur logis dari materi dan kebutuhan para pelajar.
5.      Penelaahan bahab-bahan faktual keterampilan dan konsep dapat meningkatkan retensi dan nilai transfer.
6.      Proses belajar cenderung terjadi bila kegietan-kegiatan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
7.      Sikap pribadi,perasaan,atau suasana emosi para pelajar dapat menghasilkan proses pelupaan hal-hal tertentu.
8.      Proses saling mempengaruhi dalam belajar akan terjadi bila bahan baru yang sama di pelajari mengikuti bahan yang lalu.
9.      Pengetahuan tentang konsep,prinsip dan generalisasi dapat di serap dengan baik dan dapat di terapkan lebih berhasil dengan cara menghubung-hubungkan penerapan prinsip yang di pelajari dan engan memberikan ilustrasi unsur-unsur yang serupa.
10.  Transfer hasil belajardalam situasi baru dapat lebih mendapat kemudahan bila hubungan-hubungan yang bermangfaat dalam situasi yang khas dan dalam situasi yang agak sama dibuat.
11.  Tahap akhir proses belajar seyogianya memasukan usaha untuk menarik generalisas,yang pada giliran nya nanti dapat lebih memperkuat retensi dan transfer

G. Prinsip Belajar Kognitif

            Belajar Kognitif mencakup asosiasi antar unsur,pembentukan konsep penemuan masalah dan keterampilan memecahkan masalahyang selanjutnya membentuk prilaku baru.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam belajar kognitif ;

1.      Pehatian yang memusatkan kepada aspek-aspek lingkungan yang relevan sebelum proses-proses belajar kognitif terjadi.
2.      Variasi hasil belajar kognitif sesuai dengan tarak dan jenis perbedaan individual yang ada.
3.      Bentuk-bentuk kesiapan perbendaharaan kata, kemampuan membaca,kecakapan dan pengalaman berpengaruh langsung terhadap proses belajar kognitif.
4.      Pengalaman belajar harus diorganisasikan ke dalam satuan-satuan atau unit-unit yang sesuai.
5.      Konsep yang bermakna amatlah penting dan perilaku mencari,penerapan pendefinisian resmi,dan penilaian sangat diperlukan untuk menguji satu konsep itu bener-benar bermakna.
6.      Divergent thinking
7.      Proses pemecahan masalah,analisis,sintetis dan penalaran terjadi akibat perhatian terhadap proses mental yang lebih terhadap hasil kognitif dan afektif.







H. Prinsif Belajar Afektif

                        Belajar afektif mencakup nilai emosi,minat dan sikap
Hal-hal yang harus diperhatikan ;

1.      Situasi lingkungan mengandung aspek afektif.
2.      Menyesuaikan diri dan memberi reaksi terhadap situasi.
3.      Nilai-nilai penting pada masa kanak-kanak sikap dan perasaan yang tidak berubah akan tetap melekat pada keseluruhan proses perkembangan.
4.      Sikap dan nilai sering diperoleh melalui proses identifikasi dari orang lain.
5.      Pengalaman yang menyenangkan dapat membentuk sikap dengan mudah.
6.      Nilai-niai dari individu dipengaruhi oleh standar perilaku kelompok.
7.      proses belajar di sekolah dan kesehatan mental.
8.      Belajar Afektif dapat dikembangkan atau di ubah melalui interaksi guru dengan murid.
9.      dengan cara membantu mereka mengenal dan memahami sikap peranan dan emosi untuk memperoleh pengertian diri dan kematangannya diperlukan penghargaan terhadap sikap,perasaan dan frustasi.


I. Prinsip Belajar Psikomotor

            ”Menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas ragawinya” .Mengandung aspek metal dan fesik. Hal-hal yang harus diperhatikan;

1.      Penugasan kelompok
2.      Terjadi tidak beraturan
3.      Struktur ragawi dan sistimsyaraf menentukan taraf penampilan psikomotor.
4.      Bermain dan aktivitas informal
5.      Kematangan fisik dan mental
6.      Faktor-fsktor lingkungan
7.      Penjelasan yang baik,demonstrasi  dan partisifasi aktip
8.      Latihan yang cukup dan bermakna
9.      Tugas-tugas yang tidak terlalu sukar.






J. Prinsip Evaluasi

            Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai penampilan motivasi belajardan kesiapan untuk belajar.
Hal-hal yang harus diperhatikan ;

1.      Memberi arti pada proses belajar dan memberi arah baru pada pelajar.
2.      Peran evaluasi begitu penting.
3.      Latihan penilaian guru.
4.      Untuk kemajuan pencapaian tujuan diharuskan adanya saling tukar dan menerima pikiran,perasaan dan pengamatan antara guru dengan murid.
5.      Evaluasi yang menyeluruh.
6.      Evaluasi guru tidak duberikan terus menerus.
7.      kelompok teman sebaya.


Penerapan Asas Dan Prinsip Belajar Dan Pembelajaran

a. Pembelajaran untuk belajar isyarat

      Belajar isyarat merujuk pada proses yang di mulai dengan mengenal adanya isyarat tanda atau petunjuk yang pengimplikasikan pada proses perubahan prilaku.

b. Pembelajaran untuk stimulasi respon

Belajar stimulasi respon merujuk pada proses perubahan prilaku yang dihasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus atau rangsangan dan respon atau jawaban atas stimulus.
Hal-hal yang diperlukan ;

1.      penampilan objek peristiwa atau suasana harus memiliki daya tarik atau daya rangsang yang baik.
2.      kesiapan individu untuk memberikan reaksi terhadap pemberi rangsangan tergantung antara lain pada kesiapan,pengalaman dan kemampuan.
Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya relasi antara stimulus dan respon dengan baik.




c. Pembelajaran untuk belajar rangkaian

Belajar rangkaian twrcipta dari adanya berbagai proses stimulus respon menerima stimulus dan selanjutnya memberi respon di dalam suatu konteks.

d. Pembelajaran untuk belajar asosiasi verbal
Belajar asosiasi Verbal merujuk kepada proses memahami perbuatan ( konsep,prinsip,benda,situasi dll).Ciri-ciri sebagai berikut ;
1.      Adanya pilihan benda,situasi,suasana,orang dan lain-lain  yang dapat di jadikan penggandaian atau penyerupaan  konsep atau prinsip yang harus di pahami.
2.      Sebagai jembatan untuk memahami suatu konsep ,prinsip,atau sifat.
3.      Adanya kesesuaian antara tujuan antruksional dengan proses belajar asosiasi verbal.
e. Pembelajaran untuk belajar diskriminasi
Belajar diskriminasi memahami sesiatu hal dengan caramelihat perbedaan karakteristik yang di miliki oleh objek pelajaran.
Hal-hal yang harus diperhatikan ;
1.      Dua individu yang memiliki karakteristik yang khas.
2.      Memahami dua hal yang berbeda.
3.      Proses klasifikasi.
4.      Menetapkan hasil pemahaman nya.

f. Pembelajaran untuk belajar konsep
Belajar konsep merujuk kepada aktivitas individu dalam memahami sesuatu benda,proses,gejala,aturan,pengalaman melalui proses mengenal ciri-ciri nya ,contoh dan sifat dari ciri-ciri itu,merupakan peningktan dari proses belajar diskriminasi.
g. Pembelajaran untuk Belajar Aturan
Belajar aturan merujuk kepada proses belajar membangun prinsip atau aturan dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa dan pengalaman yang telah di ketahui atau di alami atau di alami sebelum nya.
h. Pembelajaran Untuk Belajar Memecahkan Masalah
”Belajar Memecahkan Masalah” → Proses mental individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi masalah itu melalui proses berpikir yang sistematis dan cermat. Langkah-langkah yang harus di tempuh ;
1.      Merasakan adanya masalah.
2.      Merumuskan masalah secara khusus dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.
3.      Membentuk jawaban sementara atau hipotesis atas yang di ajukan.
4.      Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi.
5.      merumuskan kesempatan mengenei pemecahan masalah tersebut.