A.Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar di pengaruhi kesiapan
murid yang dimaksud dengan kesiapan atau Readiness ialah kondisi individu yang
memungkin kan ia dapat belajar prinsip kesiapan,di kemukakan hal-hal sebagai
berikut ;
- Tugas-tugas yang diberikan kepadanya erat hubungannya dengan kemampuan,minat dan latar belakang nya.
- Kesiapan untuk belajar harus di kaji bahkan diduga atau seorang guru melakukan pengetesan kesiapan kepada muridnya.
- Jika individu kurang memiliki kesiapan untuk suatu tugas-tugas itu seyogianya di tunda sampai dapat di kebangkan nya kesiapan itu atau guru sengaja menata tugas itu sesuai dengan kesiapan siswa.
- Mencerminkan jenis dan tarap kesiapan.
- Bahan – bahan,kegiatan dan tugas seyogianya divariasikan sesuai dengan faktor kesiapan kognitif,afektif dan psikomotor dari berbagai individu.
B. Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegitan
mengatur arah kegiatan itu dan menjaga kesungguhan.
Prinsip-prinsip
motivasi ;
1.
Individu
bukan hanya didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan biologis,sosial dan emosional tetapi juga
ia dapat di beri dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang di miliki
saat ini.
2.
Pengetahuan
tentang kemajuan yang di capai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya usaha
dan pengalaman tentang kegagalan yang tidak merusak citra diri siswa, dapat
memperkuat kemampuan memelihara kesungguhan nya dalam belajar.
3.
Dorongan
yang mengatur prilaku tidak selalu jelas bagi para pelajar.
4.
Pengaruh-pengaruh
motivasi termasuk unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri atau keyakinan
diri.
5.
Rasa
aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi
belajar.
6.
Motivasi
bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar
dari kebutuhan nya dapat di penuhi.
7.
kajian
dan penguatan guru,orang tua dan teman seusia berpengaruh terhadap motivasi dan
prilaku.
8.
Insentif dan hadiah material berguna dalam situasi
kelas,tetapi ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah.
9.
Kompetisi
dan intensif bisa efekif dalam memberi motivasi .
10.
Sikap
yang baik untuk belajar dapat di capai oleh kebanyakan individu dalam suasana
belajar yang memuaskan .
11.
Prose
belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat
mempertinggi motivasi
C. Prinsip
Persepsi
Persepsi
ialah interpretasi tentang situasi yang hidup
Prinsip-prinsip persepsi ;
1.
Setiap
pelajar melihat dunia berbeda satu dari yang lain nya karena memiliki linkungan
yang berbeda
2.
Seseorang
menapsirkan lingkungan sesuai dengan
tujuan,sikap,alasan,pengalaman,kesehatan,perasaan dan kemampuan .
3.
Cara
seseorang melihat dirinya berpengaruh terhadap berprilakunya.
4.
Memberi
kesempatan menilai dirinya sendiri ,guru menjadi contoh hidup.
5.
Memberi
pandangan bagai mana hal itu dapat di lihat.
6.
Harus
sering di cek dengan cara diskusi kelompok untuk mengklasifikasikan persepsi
mereka.
7.
Tingkat
pertumbuhan dan perkembangan para pelajar ,mempangaruhi pandangan terhadap
dirinya
D. Prinsip
tujuan
Tujuan
ialah sasaran khusus yang hendak di capai oleh seseorang
Hal yang harus di perhatikan ;
1.
Mewadahi kemampuan yang harus
dicapai.
2.
Mempertimbangkan
kebutuhan individu dan masyarakat.
3.
Menerima
tujuan yang dirasakan akan memenuhi kebutuhan nya.
4.
Tujuan
guru dan murid sesuai.
5.
Aturan-aturan
atau ukuran ukuran yang ditetapkan oleh masyarakat dan pemerintah biasanya akan
mempengaruhi prilaku.
6.
Tingkat
keterlibatan pelajar secara aktif.
7.
Perasaan
pelajar mengenai manfaat dan kemampuannya dapat mempengaruhi prilaku.
8.
Tujuan
harus ditetapkan dalam rangka memenuhi
tujuan yang tampak untuk para pelaja
E. Prinsip
Perbedaan Individu
Dengan memperhatikan
perbedaan individu dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian
tujuan belajar yang setinggi-tingginya dan tidak memperhatikan satu tingkat
sasaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ;
1.
Para
pelajar harus dapat dibantu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
dirinya dan selanjutnya mendapat
perlakuan dan pelayanan kegiatan,tugas belajar dan memenuhi yang berbeda-beda.
2.
Mengenal
potensi diri dan dibantu untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan nya
sendiri.
3.
Membutuhkan
vareasi tugas bahan dan metode yang sesuai dengan tujuan minat dan latar
belakangnya.
4.
Cenderung
memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan pengalaman nya masa lampau yang
dirasa bermakna untuk nya.
5.
Kesempatan-
kesempatan belajar dapat lebih diperkuat bila individu tidak merasa terancam
lingkungan nya sehingga ia merasa merdeka untuk turut ambil bagian secara aktif
dalam kegiatan belajar.
6.
Mendorong
untuk mengembangkan kekuatan nya akan mau belajar lebih giat dan
sungguh-sungguh.
F.
Prinsip Transfer dan Retensi
Transfer ialah apapun yang
dipelajari dalam situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang
akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Retensi ialah kemampuan
seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar.Beberapa prinsif proses Transper
dan Retensi;
1.
Tujuan
belajar dan daya ingat dapat memperkuat Retensi.
2.
Bahan
yang bermakna dapat di serap lebih baik.
3.
Retensi
dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik di mana proses belajar itu terjadi.
4.
latihan
yang terbagi-bagi,suasana belajar yang di bagi kedalam Unit-unit kecil,waktu
belajar dapat di tentukan oleh setruktur-setruktur logis dari materi dan
kebutuhan para pelajar.
5.
Penelaahan
bahab-bahan faktual keterampilan dan konsep dapat meningkatkan retensi dan
nilai transfer.
6.
Proses
belajar cenderung terjadi bila kegietan-kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan hasil yang memuaskan.
7.
Sikap
pribadi,perasaan,atau suasana emosi para pelajar dapat menghasilkan proses
pelupaan hal-hal tertentu.
8.
Proses
saling mempengaruhi dalam belajar akan terjadi bila bahan baru yang sama di
pelajari mengikuti bahan yang lalu.
9.
Pengetahuan
tentang konsep,prinsip dan generalisasi dapat di serap dengan baik dan dapat di
terapkan lebih berhasil dengan cara menghubung-hubungkan penerapan prinsip yang
di pelajari dan engan memberikan ilustrasi unsur-unsur yang serupa.
10.
Transfer
hasil belajardalam situasi baru dapat lebih mendapat kemudahan bila
hubungan-hubungan yang bermangfaat dalam situasi yang khas dan dalam situasi
yang agak sama dibuat.
11.
Tahap
akhir proses belajar seyogianya memasukan usaha untuk menarik generalisas,yang
pada giliran nya nanti dapat lebih memperkuat retensi dan transfer
G.
Prinsip Belajar Kognitif
Belajar Kognitif mencakup
asosiasi antar unsur,pembentukan konsep penemuan masalah dan keterampilan
memecahkan masalahyang selanjutnya membentuk prilaku baru.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam belajar kognitif ;
1.
Pehatian
yang memusatkan kepada aspek-aspek lingkungan yang relevan sebelum
proses-proses belajar kognitif terjadi.
2.
Variasi
hasil belajar kognitif sesuai dengan tarak dan jenis perbedaan individual yang
ada.
3.
Bentuk-bentuk
kesiapan perbendaharaan kata, kemampuan membaca,kecakapan dan pengalaman
berpengaruh langsung terhadap proses belajar kognitif.
4.
Pengalaman
belajar harus diorganisasikan ke dalam satuan-satuan atau unit-unit yang
sesuai.
5.
Konsep
yang bermakna amatlah penting dan perilaku mencari,penerapan pendefinisian
resmi,dan penilaian sangat diperlukan untuk menguji satu konsep itu bener-benar
bermakna.
6.
Divergent
thinking
7.
Proses
pemecahan masalah,analisis,sintetis dan penalaran terjadi akibat perhatian
terhadap proses mental yang lebih terhadap hasil kognitif dan afektif.
H.
Prinsif Belajar Afektif
Belajar afektif mencakup nilai emosi,minat
dan sikap
Hal-hal
yang harus diperhatikan ;
1.
Situasi
lingkungan mengandung aspek afektif.
2.
Menyesuaikan
diri dan memberi reaksi terhadap situasi.
3.
Nilai-nilai
penting pada masa kanak-kanak sikap dan perasaan yang tidak berubah akan tetap
melekat pada keseluruhan proses perkembangan.
4.
Sikap
dan nilai sering diperoleh melalui proses identifikasi dari orang lain.
5.
Pengalaman
yang menyenangkan dapat membentuk sikap dengan mudah.
6.
Nilai-niai
dari individu dipengaruhi oleh standar perilaku kelompok.
7.
proses
belajar di sekolah dan kesehatan mental.
8.
Belajar
Afektif dapat dikembangkan atau di ubah melalui interaksi guru dengan murid.
9.
dengan
cara membantu mereka mengenal dan memahami sikap peranan dan emosi untuk
memperoleh pengertian diri dan kematangannya diperlukan penghargaan terhadap
sikap,perasaan dan frustasi.
I.
Prinsip Belajar Psikomotor
”Menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan
aktivitas ragawinya” .Mengandung aspek metal dan fesik. Hal-hal yang harus
diperhatikan;
1.
Penugasan
kelompok
2.
Terjadi
tidak beraturan
3.
Struktur
ragawi dan sistimsyaraf menentukan taraf penampilan psikomotor.
4.
Bermain
dan aktivitas informal
5.
Kematangan
fisik dan mental
6.
Faktor-fsktor
lingkungan
7.
Penjelasan
yang baik,demonstrasi dan partisifasi
aktip
8.
Latihan
yang cukup dan bermakna
9.
Tugas-tugas
yang tidak terlalu sukar.
J.
Prinsip Evaluasi
Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai
penampilan motivasi belajardan kesiapan untuk belajar.
Hal-hal
yang harus diperhatikan ;
1.
Memberi
arti pada proses belajar dan memberi arah baru pada pelajar.
2.
Peran
evaluasi begitu penting.
3.
Latihan
penilaian guru.
4.
Untuk
kemajuan pencapaian tujuan diharuskan adanya saling tukar dan menerima
pikiran,perasaan dan pengamatan antara guru dengan murid.
5.
Evaluasi
yang menyeluruh.
6.
Evaluasi
guru tidak duberikan terus menerus.
7.
kelompok
teman sebaya.
Penerapan Asas Dan Prinsip Belajar Dan Pembelajaran
a. Pembelajaran
untuk belajar isyarat
Belajar
isyarat merujuk pada proses yang di mulai dengan mengenal adanya isyarat tanda
atau petunjuk yang pengimplikasikan pada proses perubahan prilaku.
b. Pembelajaran untuk stimulasi respon
Belajar stimulasi respon merujuk pada proses perubahan prilaku yang
dihasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus atau rangsangan dan respon
atau jawaban atas stimulus.
Hal-hal yang
diperlukan ;
1.
penampilan
objek peristiwa atau suasana harus memiliki daya tarik atau daya rangsang yang
baik.
2.
kesiapan
individu untuk memberikan reaksi terhadap pemberi rangsangan tergantung antara
lain pada kesiapan,pengalaman dan kemampuan.
Proses pembelajaran
yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya relasi antara stimulus dan respon
dengan baik.
c. Pembelajaran
untuk belajar rangkaian
Belajar rangkaian twrcipta dari adanya berbagai proses stimulus respon
menerima stimulus dan selanjutnya memberi respon di dalam suatu konteks.
d. Pembelajaran
untuk belajar asosiasi verbal
Belajar asosiasi Verbal merujuk kepada proses memahami perbuatan (
konsep,prinsip,benda,situasi dll).Ciri-ciri sebagai berikut ;
1.
Adanya
pilihan benda,situasi,suasana,orang dan lain-lain yang dapat di jadikan penggandaian atau
penyerupaan konsep atau prinsip yang
harus di pahami.
2.
Sebagai
jembatan untuk memahami suatu konsep ,prinsip,atau sifat.
3.
Adanya
kesesuaian antara tujuan antruksional dengan proses belajar asosiasi verbal.
e. Pembelajaran
untuk belajar diskriminasi
Belajar diskriminasi memahami sesiatu hal dengan caramelihat perbedaan
karakteristik yang di miliki oleh objek pelajaran.
Hal-hal yang harus
diperhatikan ;
1.
Dua
individu yang memiliki karakteristik yang khas.
2.
Memahami
dua hal yang berbeda.
3.
Proses
klasifikasi.
4.
Menetapkan
hasil pemahaman nya.
f. Pembelajaran
untuk belajar konsep
Belajar konsep merujuk kepada aktivitas individu dalam memahami sesuatu
benda,proses,gejala,aturan,pengalaman melalui proses mengenal ciri-ciri nya
,contoh dan sifat dari ciri-ciri itu,merupakan peningktan dari proses belajar
diskriminasi.
g. Pembelajaran
untuk Belajar Aturan
Belajar aturan merujuk kepada proses belajar membangun prinsip atau aturan
dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa dan pengalaman yang telah
di ketahui atau di alami atau di alami sebelum nya.
h. Pembelajaran
Untuk Belajar Memecahkan Masalah
”Belajar Memecahkan Masalah” → Proses mental individu dalam menghadapi
suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi masalah itu melalui
proses berpikir yang sistematis dan cermat. Langkah-langkah yang harus di
tempuh ;
1.
Merasakan
adanya masalah.
2.
Merumuskan
masalah secara khusus dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.
3.
Membentuk
jawaban sementara atau hipotesis atas yang di ajukan.
4.
Mengumpulkan
dan mengolah data dan informasi.
5.
merumuskan
kesempatan mengenei pemecahan masalah tersebut.